April 26, 2024
Mempererat Tali Silaturahmi: PT Phapros Tbk Gelar Halalbihalal Idul Fitri 1445 H dan Doa Bersama
Jakarta, 26 April 2024 – Keceriaan dan keintiman menyelimuti Ruang Meeting Kantor Pusat PT Phapros Tbk. Dalam kesederhanaan Phapros menyelenggarakan Halalbihalal Idul Fitri 1445 H dan Doa Bersama. Acara ini dihadiri secara daring dan luring oleh Phaproser seluruh Indonesia.
Rangkaian acara dimulai dengan Tilawah Al-Qur’an yang dilantunkan oleh Muhammad Safii Dzuhri dengan indah dan tartil menghadirkan ketenangan dan keberkahan dalam ruangan.
Dilanjutkan dengan sambutan Direksi yang disampaikan oleh Plt. Direktur Utama Phapros, Ibu Ida Rahmi Kurniasih. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa adalah momentum untuk memperkuat silaturahmi. Beliau juga berpesan agar kita bisa menjaga amanah dalam bekerja, sehingga kita mampu tumbuh lebih baik dari sebelumnya. Mengutip tadi Ayat Al-Qur’an yang disampaikan oleh mas Safii Dzuhri tentang tolong menolong dalam kebaikan, beliau mengajak semua kembali berkolaborasi melanjutkan bisnis Phapros dengan solidaritas dan kontribusi terbaik dari semua Insan Phapros yang sudah baik semakin baik, yang belum baik diperbaiki, dan yang kurang baik harus lebih baik lagi.
Ustadz Tatan Ahmad Santana juga membersamai Insan Phapros dan menyampaikan Tausiyah yang amat menenangkan. Beliau menyampaikan keunikan dalam cara Allah SWT. memerintahkan shaum. Dari pendekatan secara kebahasaan ketika Allah mewajibkan kita melaksanakan ibadah shaum, Allah itu tidak mempergunakan variasi kata wajib atau kata fardhu. Sebetulnya Allah bisa mempergunakan 2 kosakata itu, toh niatnya mewajibkan. Sehingga redaksinya bisa berbunyi “yaa ayyuhalladziina aamanu wujiba ‘alaikumu shiyam” atau “yaa ayyuhalladziina aamanu furidho ‘alaikumu shiyam”. Allah justru menggunakan kosakata “kutiba” yang seakar kata dengan “kataba” itu artinya bukan mewajibkan secara denotatif artinya menuliskan sehingga para ulama bersepaham kenapa Allah mempergunakan kosakata kutiba, agar sebagaimana kita menulis, kita pun bisa menuliskan amal kebaikan kita. Menulis adalah proses kreatif yang dilakukan oleh umat manusia, menghubungkan huruf dengan huruf menjadi kata, kata dengan kata menjadi kalimat, kalimat dengan kalimat menjadi paragraph, Paragraf dengan paragraf menjadi wacana yang utuh. Jadi Allah mempergunakan kosakata “kutiba” agar seluruh kebaikan yang biasa kita lakukan di bulan Ramadan tentu tersambung pada bulan-bulan diluar bulan suci Ramadan.
Selain hal itu, Ustadz Tatan menyampaikan bahwa perubahan yang saat ini kita hadapi adalah ujian. Yang perlu digaris bawahi adalah ujian itu sesuatu yang dalam perspektif kita baik dan sesuatu yang dalam perspektif kita buruk. Dapat dipastikan dari 6236 ayat Quran itu Allah tidak pernah mention nama orang yang diuji dengan keburukan lalu kemudian gagal. Allah justru mention orang yang diuji dengan kebaikan lalu kemudian gagal, maka dalam Quran kita mengenal Firaun yang diuji dengan kekuasaan politik, Qorun diuji dengan kekuasaan finansial, lalu kemudian Haman diuji dengan kekuasaan intelektual, ketiganya gagal ketika diuji dengan kebaikan.
Kemudian bagaimana sikap kita saat diuji?
Kita selalu membaca ayat Al-Qur’an berikut.
Artinya: “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (Qs. Al-Fatihah: 5)
Selain itu,
Artinya: “Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.” (Qs. Al-Baqarah: 5)
Sabar itu adalah kita menerima sebuah takdir Allah dengan terus berikhtiar lebih baik.
Sekarang bagaimana caranya kita menghadapi ujian? kita harus Bersatu. Kata Nabi “Yadullah ma’al Jamaah”, pertolongan Allah itu bersama orang-orang yang berjamaah. Jama’ah itu Harmoni, Sinergi dan Kolaborasi.
Pertolongan akan datang jika kita melakukan hal berikut:
- Ta’aruf à saling mengenal
- Tafahum à saling memahami
- Takliful Qulub à Menyatu
- Taraahum à Saling mencintai
- Ta’awun à Tolong menolong
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” (Qs. Al-Ma’idah: 2)
Jika Ta’aruf, tafahum. Takliful qulub, dan taraahum nya sudah baik maka nanti kita akan terbiasa saling tolong menolong dalam untuk mencapai target-target perusahaan.
Kemudian Ustadz Tatan mengakhir Tausiyah dengan Do’a Bersama.
Selama bulan Ramadan 1445 H, Phapros menyelenggarakan juga Kultum Ramadan, Lomba Lomba Video a Day in My Life, dan Lomba Menyanyi Lagu Religi. Dalam moment Halalbihalal ini, Phapros mengumumkan 15 pemenang hadiah apresiasi Kultum Ramadan, 2 pemenang Lomba Video a Day in My Life, dan 3 pemenang Lomba Menyanyi Lagu Religi.
Tak lupa Games Kahoot dan pembagian Doorprize ikut memeriahkan acara. Terdengar gelak tawa dan keceriaan selama acara berlangsung.
Demikian acara Halalbihalal Idul Fitri 1445 H dan Doa Bersama menjadi momen yang penuh kehangatan dan kesan bagi Insan Phapros untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan semangat kebersamaan di antara seluruh Phaproser. Semoga semangat ini terus membara dan mewarnai setiap langkah kita dalam mencapai keberhasilan bersama. Mari bangkit, KITA BISA!