May 30, 2025

Langkah Transformasi Pemasaran Produk Berhasil, Dongkrak Penjualan PEHA 79% di Kuartal I/2025 untuk Obat Tanpa Resep (OTC)

JAKARTA, 27 Mei 2025 – Di tengah berbagai tantangan perekonomian global dan domestik, PT Phapros Tbk. (PEHA), perusahaan farmasi terkemuka nasional, berhasil membukukan pertumbuhan penjualan hingga 79% secara tahunan (YoY) untuk segmen obat over the counter (OTC), yaitu obat yang bisa dijual bebas tanpa resep dokter, sepanjang kuartal I/2025. Strategi PEHA dalam transformasi pemasaran dan penguatan portofolio produk telah berhasil meningkatkan penjualan segmen OTC pada kuartal I/2025 sebesar 79% menjadi Rp43 miliar dibandingkan dengan kuartal I 2024 sebesar Rp24 miliar.

Plt. Direktur Utama PT Phapros Tbk. Ida Rahmi Kurniasih menyampaikan bahwa sejak awal tahun 2025, Phapros telah melakukan transformasi di bidang pemasaran atas setiap produknya untuk memacu penjualan; yang dilakukan antara lain penguatan pasar produk OTC termasuk dengan memanfaatkan media digital dan mendukung program pemerintah melalui tender baik secara nasional maupun maupun regional. Sejauh ini strategi yang dijalankan memberi dampak nyata dengan penjualan produk OTC pada kuartal I/2025 yang tumbuh 79% YoY. Produk OTC yang saat ini menjadi pareto bagi PEHA antara lain adalah Antimo Group, Becefort, Livron B Plex dan juga Noza.

Langkah lainnya adalah berfokus pada pasar reguler untuk produk obat resep (etikal) baik di rumah sakit (RS) jaringan  maupun RS swasta. Langkah ini juga berhasil menaikkan penjualan produk etikal pada kuartal I/2025 yang tumbuh 40% YoY.

Pertumbuhan penjualan segmen OTC dan obat etikal telah berkontribusi positif terhadap peningkatan Penjualan Phapros sebesar 17,23% secara tahunan (YoY) pada kuartal I/2025. PEHA sukses mencatatkan penjualan pada kuartal I/2025 sebesar Rp 200,67 miliar atau naik 17,32% dibandingkan dengan Q1/2024 yang senilai Rp 171,04 miliar. Keberhasilan itu berdampak positif terhadap pertumbuhan laba bruto perseroan pada kuartal I/2025 sebesar 22% YoY dan lonjakan laba usaha hingga 118% YoY.

Ida Rahmi menuturkan, pertumbuhan penjualan pada 3 bulan pertama tahun ini menjadi indikator penting bagi perusahaan untuk mencapai target pertumbuhan penjualan double digit hingga akhir tahun. Pencapaian apik kuartal I/2025, kata Ida, merupakan hasil kerja keras seluruh insan Phapros melalui berbagai strategi yang telah dijalankan seperti penguatan kerja sama dengan distributor, penataan portofolio produk, disiplin eksekusi, launching produk baru, dan efiesiensi biaya. Hal ini juga menjadi bukti adanya upaya perbaikan kinerja fundamental Perseroan serta penguatan sinergi sebagai Member of Biofarma (Holding BUMN Farmasi).

Ida menjelaskan, di tengah tekanan persaingan yang ketat, salah satu strategi yang dijalankan sejak pertengahan tahun 2024, yaitu Phapros lebih selektif memprioritaskan produk obat-obatan yang bermargin bagus. Dia mencontohkan, dari sekitar 200 Nomor Izin Edar yang dimiliki, perseroan berfokus pada penjualan 54 produk. Strategi ini berjalan baik, sehingga biaya riset, marketing, dan modal kerja menjadi lebih efisien dan efektif.

Hasil riset terbaru yang dihasilkan tim R&D PEHA telah secara signifikan menaikkan penjualan pada tender obat program Pemerintah. Dengan meluncurkan produk baru OAT (obat anti TBC) Kategori 1 Dosis Harian yang telah lulus uji klinis dan memperoleh NIE dari Badan POM, membuka peluang untuk turut aktif berpartisipasi dalam pengendalian dan pengobatan tuberkulosis (TBC) di Indonesia. Dalam waktu dekat, sediaan OAT ini akan diproduksi juga untuk pasar reguler sehingga akses bagi masyarakat yang memerlukan makin terbuka.

"Seluruh insan Phapros tengah bekerja keras menghadapi berbagai tantangan eksternal dan internal. Di saat pasar agak melemah dan harga obat-obatan makin kompetitif, PEHA terus beradaptasi dan berbenah agar operasional lebih efisien dan mampu bersaing di pasar. Kami juga terus berinovasi melalui produk dan desain baru agar tetap relevan. Produk baru untuk pengobatan TB yang diperoleh NIE-nya pada pertengahan 2024 telah berkontribusi positif terhadap pertumbuhan PEHA. Kami juga segera meluncurkan produk-produk inovatif lainnya pada tahun 2025 baik untuk segmen etikal, OTC maupun Obat Generik Berlogo (OGB). Oleh karena itu kami optimistis kinerja PEHA pada 2025 akan makin baik dengan target pertumbuhan penjualan minimal 15%," tegas Ida, Selasa (3/6/2025).

Efisiensi Biaya Produksi dan Biaya Usaha

Strategi cost restructuring perseroan juga memberikan dampak positif berupa penurunan Harga Pokok Penjualan (HPP) dan beban usaha. Dibandingkan periode yang sama, HPP PEHA berhasil turun 1,8% dari sebelumnya 57,4% menjadi hanya 55,6% terhadap penjualan. Beban usaha PEHA pada kuartal I/2025 juga turun 7% menjadi Rp 89,17 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 72,86 miliar. PEHA juga berhasil memangkas biaya pemasaran dan distribusi sebesar 11% YoY. Selain itu, biaya administrasi dan umum juga turun 5% YoY.

Strategi ekspansi pasar dan penjualan, pembenahan distribusi, inovasi produk baru, dan cost restructuring membuat Phapros mencatatkan laba usaha Rp 3,64 miliar pada kuartal I/2025, naik 118% YoY, dibandingkan dengan kuartal I/2024 yang masih rugi Rp 19,29 miliar. "Dari sisi operasional, Phapros masih membukukan laba bruto dan laba usaha. Untuk itu, kami akan terus bekerja keras dan optimistis kinerja PEHA tahun 2025 akan tumbuh positif."

Pada kuartal I/2025, Phapros juga sukses menurunkan liabilitas jangka pendek sebesar 17%. Sedangkan aset PEHA pada kuartal I/2025 ikut naik 3% menjadi Rp1,47 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,43 triliun.

Ida menambahkan, untuk menjalankan berbagai strategi tersebut, PEHA ditopang dengan arus kas yang sollid dan sehat. Perusahaan memiliki kas dan setara kas per 31 Maret 2025 sebesar Rp 51,65 miliar yang naik signifikan dibandingkan dengan 31 Maret 2024 sebesar Rp 6,17 miliar. "Setelah menjalankan berbagai strategi di awal tahun 2025, kami merasa telah berada di jalur yang tepat. Dengan terus bekerja keras dan sinergi semua pihak kami yakin kinerja PEHA tahun 2025 bisa tumbuh positif," tegas Ida.